Jakarta (ANTARA) – Menjelang Lebaran, mudik menjadi tradisi bagi masyarakat untuk pulang kampung dan bersilaturahmi dengan keluarga. Namun, perjalanan ini tak luput dengan kemacetan lalu lintas, terutama pada hari dan waktu tertentu.
Untuk itu, penting bagi pemudik untuk mengetahui hari dan waktu yang sebaiknya dihindari agar perjalanan mudik menjadi lebih lancar dan nyaman.
Prediksi puncak arus mudik
Puncak arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan akan terjadi pada 28 Maret 2025, yang merupakan H-3 sebelum Lebaran dan H-1 Hari Raya Nyepi.
Pada hari tersebut, diprediksi akan ada sekitar 12,1 juta orang yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju berbagai daerah. Volume kendaraan diperkirakan mencapai 232 ribu unit.
Sementara itu, arus balik diprediksi akan memuncak pada 6 April 2025, yakni H+5 Lebaran, dengan sekitar 31,49 juta orang kembali dari kampung halaman Volume lalu lintas diprediksi akan mencapai 276 ribu unit kendaraan.
Baca juga: Layanan kereta komuter Merak hanya sampai Cilegon selama mudik Lebaran
Waktu mudik yang perlu dihindari
Puncak arus mudik dan balik melalui empat gerbang tol utama, yaitu gerbang tol Cikampek Utama, gerbang Tol Ciawi, gerbang Tol Kalihurip Utama, dan gerbang Tol Cikupa
Untuk menghindari kemacetan, pemudik disarankan untuk memilih di luar waktu favorit arus mudik dan balik berikut:
Arus mudik
Waktu ini berdasarkan dari catatan volume puncak lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 arah Cikampek.
Arus balik
- Pukul 18.00 WIB sampai 00.00 WIB
Waktu ini berdasarkan dari catatan volume puncak lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 66 arah Jakarta
Baca juga: Menhub mengajak masyarakat mudik lebih awal saat kebijakan WFA
Strategi menghindari kemacetan
Selain menghindari waktu puncak arus mudik balik, terdapat beberapa strategi lain yang perlu dilakukan untuk menghindari kemacetan, yakni sebagai berikut:
1. Perencanaan keberangkatan mudik
Pilih waktu keberangkatan di luar waktu puncak arus mudik. Selain itu, pemudik dapat memilih kendaraan umum, seperti bus atau kereta, untuk moda transportasi mudik. Selain terhindari dari kemacetan, hal ini dapat mengurangi rasa lelah berlebihan selama perjalanan mudik.
2. Gunakan aplikasi navigasi
Dengan memakai aplikasi navigasi, seperti Google Maps, pemudik dapat memantau kondisi lalu lintas secara real-time. Selain itu, dapat menemukan jalur alternatif jika jalan utama macet. Para pemudik juga dapat mengakses MudikPedia 2025 untuk melihat peta lokasi rawan macet dan melihat pantauan CCTV lalu lintas.
3. Pilih jalur alternatif
Jika jalan utama terjadi kemacetan, para pemudik bisa memilih rute alternatif. Namun, pastikan bahwa kondisi jalan di jalur tersebut aman untuk dilalui moda transportasi Anda.
4. Perhatikan informasi lalu lintas dari pihak terkait
Selama perjalanan mudik, ikuti informasi melalui berita online atau media sosial, seperti mengenai penerapan rekayasa lalu lintas, berita tentang kemacetan hingga hal yang tak terduga terjadi di rute tertentu. Sehingga, Anda dapat menghindari rute tersebut.
Itulah hari dan waktu puncak mudik yang mesti dihindari agar tak terkena kemacetan. Dengan merencanakan keberangkatan mudik dengan matang, pemudik dapat menikmati perjalanan yang lebih lancar dan selamat sampai tujuan.
Baca juga: Faktor kesehatan yang perlu diperhatikan ketika akan mudik
Baca juga: Periksa instalasi listrik cegah rumah kebakaran saat ditinggal mudik
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025