Jakarta (ANTARA) – Adzan adalah panggilan shalat bagi umat Muslim yang dikumandangkan dari masjid-masjid di seluruh penjuru negeri. Di Indonesia, keberadaan adzan menjadi salah satu simbol kuat dari identitas Islam yang telah mengakar dalam budaya masyarakat.
Setiap kali terdengar suara adzan, umat Islam diajak untuk segera meninggalkan aktivitas duniawi dan memenuhi panggilan Allah untuk menunaikan shalat.
Keutamaan dalam kalimat adzan tidak hanya sekadar panggilan untuk shalat, namun juga memiliki berbagai nilai spiritual yang mendalam. Dalam artikel ini, Antara News akan membahas beberapa keutamaan besar terkait dengan adzan berdasarkan hadis-hadis Rasulullah SAW.
Baca juga: Cara dan ucapan yang benar saat menjawab adzan
1. Mengusir setan
Salah satu keutamaan utama dari kalimat adzan adalah kemampuannya mengusir setan. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila telah dikumandangkan (adzan) untuk shalat, maka setan lari hingga mengeluarkan kentut sampai dia tidak mendengar lagi suara adzan. Apabila adzan telah selesai, dia (setan) muncul kembali hingga pada saat shalat diiqamati, dia baru pergi lagi. Sampai ketika iqamat sudah selesai, dia muncul kembali sehingga dia dapat memasukkan bisikan antara seseorang dan batinnya.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa setan sangat terganggu dengan suara adzan, hingga ia lari terbirit-birit. Ini adalah bentuk perlindungan Allah bagi orang-orang yang menjaga shalat dan merespons panggilan-Nya.
2. Menjadi saksi kebaikan
Keutamaan berikutnya adalah adzan akan menjadi saksi kebaikan bagi orang yang mengumandangkannya. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah suara adzan yang keras dari yang mengumandangkan adzan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendengarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Ini menunjukkan bahwa adzan tidak hanya didengar oleh manusia, tetapi juga oleh makhluk gaib lainnya, dan mereka akan menjadi saksi kebaikan bagi muadzin pada hari kiamat.
3. Mendapatkan syafaat di hari kiamat
Orang yang mendengarkan adzan dan membaca doa setelahnya akan mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan:
“Barang siapa yang berdoa setelah mendengar adzan: ‘Ya Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan.’ Maka ia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Baca juga: Aktivitas yang dilarang saat Adzan berkumandang beserta adabnya
Doa setelah adzan:
اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ اٰتِ سَيِّدَنَـا مُحَمَّـدًا ࣙالْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا ࣙالَّذِيْ وَعَدْتَهُ
“Allâhumma rabba hâdzihid da’watit tâmmah, washshalâtil qâ-imah, âti sayyidana muhammadanil washîlata wal fadhîlah, wab’atshu maqâmam mahmûdanil ladzî wa’adtah.”
Artinya: “Wahai Tuhanku, yang memiliki seruan sempurna ini serta shalat yang segera akan dilaksanakan, berilah kepada Junjungan kami Nabi Muhammad kedudukan sebagai wasilah serta kemuliaan dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan yang terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan.”
Doa setelah adzan ini menjadi bentuk pengharapan bagi setiap Muslim untuk mendapatkan pertolongan Nabi Muhammad SAW di hari akhir.
4. Mendapat jaminan surga
Orang yang mendengarkan dan menjawab adzan dengan hati yang tulus dijanjikan surga. Dalam hadis riwayat Imam Muslim disebutkan:
“Barang siapa yang mengucapkan kalimat adzan sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin dengan ikhlas dari hatinya, maka akan masuk surga.” (HR. Muslim)
Hadis ini menegaskan betapa besarnya keutamaan menjawab adzan dengan sepenuh hati.
Adzan bukan sekadar panggilan shalat, tetapi simbol ketaatan, pelindung dari godaan setan, dan pemberi syafaat di hari akhir. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, sebaiknya menghormati panggilan adzan dengan mendengarkan, menjawabnya, dan berdoa setelahnya agar mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Baca juga: Tiba di masjid saat adzan, harus berdiri atau boleh duduk?
Baca juga: “Azan pitu”, seruan tujuh suara yang menembus zaman
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025