Idul Fitri sering disebut sebagai “Hari Kemenangan” bagi umat Islam. Namun, kemenangan seperti apa yang dimaksud?
Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, seorang Muslim telah melalui berbagai ujian, baik secara fisik maupun spiritual. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan kesabaran, serta memperbanyak ibadah dan amalan baik.
Ketika Ramadhan berakhir, Idul Fitri menjadi simbol keberhasilan dalam menjalani proses penyucian diri dan penguatan iman. Lantas, apa saja makna di balik sebutan Hari Kemenangan dalam Idul Fitri? Mari kita telusuri lebih dalam nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan ini, yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Baca juga: Jadwal dan rangkaian sidang isbat untuk penentuan 1 Syawal 1446 H
Makna di balik Hari Raya Idul Fitri sebagai “Hari Kemenangan”
Idul Fitri disebut sebagai Hari Kemenangan karena umat Islam telah berhasil menyelesaikan salah satu ibadah yang penuh tantangan, yaitu puasa Ramadhan. Kemenangan ini bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual, yakni keberhasilan dalam mengendalikan hawa nafsu dan menjauhkan diri dari godaan duniawi.
Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya di Surah Al-Baqarah ayat 183 bahwa tujuan utama puasa adalah untuk mencapai derajat ketakwaan:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Ayat ini menegaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan seseorang. Dengan berakhirnya Ramadhan, Idul Fitri menjadi momen kemenangan bagi mereka yang telah berhasil menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan.
Berikut adalah beberapa makna utama lainnya di balik sebutan tersebut:
1. Kemenangan atas hawa nafsu
Selama Ramadhan, umat Muslim dilatih untuk membiasakan menahan hawa nafsu dari diri sendiri, termasuk makan, minum, serta berbagai hal yang membatalkan puasa.
Namun, tantangan terbesar bukan hanya soal fisik, tetapi juga menahan amarah, menjaga lisan, dan memperbaiki perilaku. Maka dari itu Idul Fitri menjadi simbol atau juga sebuah momen kemenangan bagi mereka yang berhasil mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan kesabaran.
Baca juga: Hukum perusahaan yang tidak membayar THR karyawannya dalam Islam
2. Kemenangan dalam menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT
Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib yang harus dijalani setiap umat Muslim. Dan bagi mereka yang menjalani ibadah ini adalah bentuk ketaatan kepada Allah. Dengan menyelesaikan ibadah ini dengan penuh keikhlasan, seorang Muslim telah menunjukkan komitmennya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Idul Fitri menjadi perayaan atas keberhasilan dalam menjalankan perintah-Nya dengan penuh kesungguhan, dan menjadi momen kemenangan atas keberhasilan-nya selama satu bulan penuh.
3. Kembali ke fitrah yang suci
Kata Idul Fitri sendiri berarti “kembali ke fitrah,” yaitu keadaan suci seperti bayi yang baru lahir. Ini karena Ramadhan adalah bulan pengampunan, di mana dosa-dosa dihapuskan bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam ibadah dan bertaubat. Dan Hari Raya Idul Fitri menjadi simbol lahirnya kembali manusia dalam kondisi yang lebih bersih dan lebih dekat dengan Allah.
4. Kemenangan dalam menjalin silaturahmi antar sesama manusia
Idul Fitri juga identik dengan tradisi saling memaafkan. Ini menjadi momentum untuk mempererat hubungan dengan keluarga, tetangga, dan sesama Muslim. Memaafkan dan meminta maaf adalah bentuk kemenangan atas sifat ego dan kebencian yang bisa merusak hubungan sosial.
5. Kemenangan dalam berbagi dan peduli terhadap sesama
Sebelum Idul Fitri, umat Muslim diwajibkan membayar zakat fitrah, yang bertujuan untuk membersihkan jiwa dan membantu mereka yang kurang mampu agar bisa merasakan kebahagiaan di hari raya. Ini menunjukkan kemenangan dalam mengalahkan sifat kikir dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
Baca juga: Mengenal takbir Mursal dan Muqayyad, sunnah di Hari Raya Lebaran
Baca juga: Kumpulan ucapan Hari Raya Idul Fitri penuh makna dan kebahagiaan
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025