Jakarta –
Terjadi lagi, pada Senin (24/3) lalu IHSG terpantau melemah 278.501 atau turun 4,45% ke level 5.979. Hal tersebut terlihat berdasarkan pantauan tim detikFinance melalui data perdagangan RTI Business. Titik nadir IHSG hari itu terjadi sekitar pukul 10.22 WIB. Angka ini terpantau lebih rendah dari pembukaan perdagangan dari hari yang sama yaitu di level 6.242.
Situasi ini masih tidak jauh berbeda dengan kondisi pasar pada hari Selasa (18/3) lalu. Saat itu Bursa Efek Jakarta sempat melakukan trading halt akibat level IHSG turun drastis. Sejumlah pihak menyebut adanya dua faktor utama dalam kejadian ini.
Pertama, merosotnya kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Diketahui, penerimaan pajak turun hingga 30% dan defisit mencapai Rp 31,2 triliun dalam dua bulan pertama. Kedua adalah turunnya kepercayaan penanam modal akibat situasi politik dan kebijakan yang diambil pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pihak menyebut jika turunnya level IHSG pada Senin (24/3) lalu, disebabkan oleh rencana pemerintah mengumumkan tokoh-tokoh pengurus Danantara. Namun demikian Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengatakan, pelemahan IHSG terjadi akibat persepsi pasar. Ia mengatakan, penurunan ini tidak berkaitan langsung dengan kinerja fundamental emiten.
“Kita tidak bicara fundamental tapi persepsi yang ada di investor. Kami meminta teman teman bantu tumbuhkan persepsi. Tadi indeks kita sempat turun signifikan bahkan hampir 5%,” kata Iman dikutip dari detikFinance, Senin (24/3/2025).
Terkait merosotnya IHSG sepekan terakhir, pemerintah tidak tinggal diam. Sejumlah cara digunakan untuk mengembalikan kepercayaan para investor. Terbaru, sejumlah analisa pasar diundang ke Istana terkait situasi ini. Mereka memberikan sejumlah pandangan yang dapat dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah ini. Disebutkan jika pertemuan ini dilakukan untuk berdiskusi soal kebijakan dan outlook perekonomian Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi, Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno. Ia mengatakan sejumlah rekomendasi terlontar dari para analis. Mereka mendorong pemerintah untuk lebih banyak berkomunikasi dengan para investor.
“Mereka minta ada komunikasi yang konstan ke pelaku pasar para ekonom, jadi ini akan langsung action secara konsisten. Kami dari kantor komunikasi kepresidenan dari kementerian dan lembaga di pemerintahan ini akan komunikasi intens sama pelaku pasar dan ekonom,” sebut Noudhy.
Lalu sejauh mana situasi ini masih dapat dikendalikan oleh pemerintah? Sampai Kapan ketidakpastian pasar ini akan berlanjut? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikFinance.
Beralih ke isu pendidikan, pemerintah hingga saat ini terus mengebut persiapan pembangunan Sekolah Rakyat. Adapun institusi ini nantinya akan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk keluarga miskin. Mengutip detikEdu, rencana pembangunan Sekolah Rakyat saat ini sudah sampai tahap finalisasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Ia mengatakan jika rekrutmen guru hingga murid akan dapat dilakukan mulai April mendatang.
“Perencanaannya sudah tahap finalisasi, insya Allah pada bulan depan kita mulai rekrutmen guru, merekrut siswa-siswi, dan merekrut tenaga-tenaga kependidikan,” ucap Gus Ipul, dikutip dari detikEdu, Minggu (23/3/2025).
Bagaimana skema penerimaan siswa di Sekolah Rakyat? Bagaimana sistem kurikulumnya? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk sore ini.
Ikuti juga live shopping detikSore bersama Kusuka mulai pukul 15.30 WIB nanti. Dapatkan cashback 100% hingga Rp 100 ribu untuk pembelian produk-produk Kusuka.
detikSore Nggak Cuma Hore-hore!
(far/vys)