Jakarta (ANTARA) – Bulan Ramadhan menjadi bulan penuh berkah dan kemuliaan. Para umat Muslim banyak yang menganggap bahwa seseorang yang meninggal dunia di bulan suci ini akan langsung dijamin masuk surga.
Ramadhan memang memberikan banyak keutamaan bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah dengan ikhlas. Namun, benarkah setiap orang yang meninggal di bulan ini langsung masuk surga? Berikut penjelasannya, Melansir dari berbagai sumber.
Saat Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat. Hal ini merupakan kebesaran rahmat Allah SWT selama bulan suci ini.
Sebagaimana hadis riwayat dari Abu Hurairah:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ، فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila telah datang bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu surga, dikunci pintu-pintu neraka, dan para syetan dibelenggu.” (HR Muslim).
Namun, meskipun pintu surga dibuka seluas-luasnya selama bulan Ramadhan, tidak semua orang yang meninggal dalam bulan ini secara otomatis langsung masuk surga.
Dari hadis tersebut, Imam Badruddin Al-‘Aini menjelaskan maknanya bahwa seluruh ibadah yang dilakukan saat bulan Ramadhan akan memperoleh pahala amal saleh yang berlimpah, sehingga mengantarkan kita ke surga.
Baca juga: Keutamaan belajar sabar dalam menjalankan ibadah puasa
Menurut fatwa Syekh Nur Ali Salman dari Dairatul Ifta Yordania, masuk surga adalah anugerah Allah yang diberikan berdasarkan amal saleh seseorang.
فَدُخُوْلُ الْجَنَّةِ بِفَضْلِ اللَّهِ، وَسَبَبُهُ الْعَمَلُ الصَّالِحُ، وَرَمَضَانُ مَوْسِمٌ لِلْعَمَلِ الصَّالِحِ. وَلَيْسَ مَعْنَى ذَلِكَ أَنَّ كُلَّ مَنْ مَاتَ فِيْ رَمَضَانَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ، فَدُخُوْلُ الْجَنَّةِ بِسَبَبِ الْعَمَلِ كَمَا ذَكَرْتُ
“Masuk surga itu karena anugerah Allah, dan sebabnya adalah amal saleh. Bulan Ramadan menjadi waktu untuk beramal saleh. Tapi bukanlah maknanya siapa saja yang wafat di bulan Ramadhan akan masuk surga. Masuk surga itu karena sebab amal seperti yang telah kusebutkan”.
Hal ini menjelaskan bahwa amal perbuatan selama hidup seseorang di dunia menjadi penentu utama untuk mendapatkan surga, tempat dan waktu kematiannya bukan jaminan.
Selain itu, perlu dipahami bahwa meskipun bulan Ramadhan merupakan waktu yang penuh berkah, tidak ada jaminan bagi mereka yang meninggal masuk surga jika tanpa punya amal baik.
أَنَّ الْعَمَلَ عَلَامَةٌ عَلَى وُجُودِ الرَّحْمَةِ الَّتِي تُدْخِلُ الْعَامِلَ الْجَنَّةَ فَاعْمَلُوا وَاقْصِدُوا بِعَمَلِكُمُ الصَّوَابَ أَيِ اتِّبَاعَ السُّنَّةِ مِنَ الْإِخْلَاصِ وَغَيْرِهِ لِيَقْبَلَ عَمَلَكُمْ فَيُنْزِلَ عَلَيْكُمُ الرَّحْمَةَ
“Sesungguhnya amal itu menjadi tanda akan adanya rahmat Allah yang memasukkan pelakunya ke dalam surga. Maka beramallah dan benarkanlah niat dari amal kalian yaitu mengikuti sunah dengan ikhlas dan selainnya agar Allah menerima amal kalian kemudian menurunkan kepada kalian rahmat-Nya.” (Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, Fathul Bari’ bi Syarhi Shahihil Bukhari, juz XI, halaman 297).
Oleh karena itu, fokus utama umat Muslim adalah pada kualitas dan perbanyak amal kita selama hidup, bukan hanya pada waktu atau tempat kematian saja.
Baca juga: Kulit kering saat puasa? begini cara menjaganya tetap sehat
Namun, jika Allah SWT mentakdirkan seseorang meninggal saat bulan Ramadhan dan melakukan amal saleh, niscaya ia mendapatkan kesempatan lebih untuk masuk surga.
Dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun meninggal di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri, hal tersebut tidak menjamin seseorang masuk surga. Yang menjadi penentu utama adalah amal perbuatan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Umat Islam dapat memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk memperbanyak amal saleh dan mendekatkan diri kepada Allah.
Amal saleh yang bisa dilakukan, terutama selama bulan Ramadhan, seperti perbanyak baca Al-Quran, taat shalat wajib dan sunnah, dan sedekah.
Selain itu, agar pahala amal saleh kita tidak berkurang, usahakan untuk menjauhi hal-hal yang dilarang, seperti membatalkan puasa, tidak menjaga lisan, bahkan berzina.
Dengan demikian, impian sejuta umat Muslim untuk mendapatkan husnul khatimah dan tempat yang baik di akhirat (surga) dapat terwujud.
Baca juga: Pelabuhan Ahmad Yani Ternate mulai dipadati pemudik
Baca juga: Warga Palestina berbuka puasa di tengah kehancuran di Beit Lahia
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025